C. Menutup Rangkaian Kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka

MEQAPLUS. Menutup Rangkaian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi tema ketiga dalam mengelola Projek.

Tujuan: Mengakhiri projek profil dengan kegiatan yang optimal.

Kegiatan projek profil yang sudah berjalan melalui berbagai rangkaian aktivitas perlu diakhiri dengan sesuatu yang tidak kalah bermakna. Dalam hal ini setidaknya terdapat dua kegiatan yang dapat diupayakan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran untuk mendorong peserta didik menggenapkan beragam hal yang telah dipelajarinya, yakni merancang perayaan belajar dan melakukan refleksi tindak lanjut.

Strategi: Merancang perayaan belajar

Perayaan belajar adalah kegiatan di mana peserta didik dapat menampilkan proses atau produk hasil belajarnya dalam sebuah acara yang melibatkan berbagai pihak sebagai partisipan. Pihak tersebut dimulai dari orang tua dan keluarga lainnya, pendidik dan tenaga kependidikan, hingga masyarakat umum atas nama individu, instansi, atau komunitas tertentu.

Perayaan belajar umumnya berupa kegiatan pertunjukan atau pameran di mana peserta didik dapat membagikan pengalaman belajarnya kepada orang lain. Kegiatan in menjadi ajang apresiasi bagi peserta didik atas upaya yang telah dilakukannya selama melaksanakan projek profil.

Perayaan belajar adalah acara yang dimiliki oleh peserta didik, bukan pendidik. Dalam hal ini pendidik berperan sebagai mentor yang mendampingi peserta didik selama proses pelaksanaannya.

Selain itu pendidik juga dapat meyakinkan peserta didik jika perayaan belajar adalah ajang untuk saling mengapresiasi, bukan saling mengevaluasi dan melakukan penilaian. Oleh karenanya, kegiatan ini sebisa mungkin dapat dilakukan dengan perasaan
sukacita.

Beberapa saran untuk melaksanakan perayaan belajar dengan optimal:

1. Mendampingi peserta didik dalam perencanaannya.

Sebagai mentor, pendidik dapat memastikan pemahaman peserta didik terlebih dahulu mengenai pengertian dan tujuan dari perayaan belajar. Setelah itu pendidik dapat memberikan pengarahan mengenai hal apa saja yang perlu disiapkan dan bagaimana mengatur teknis kegiatannya.

2. Melatih kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat umum.

Sebagai persiapan kemampuan,  pendidik dapat melatih peserta didik dalam melakukan presentasi dan berbicara di hadapan umum (public speaking) dengan penyampaian verbal yang jelas dan sikap yang  percaya diri. Kemampuan ini tentu saja tidak baru dipelajari menjelang perayaan belajar, namun terintegrasi dalam setiap proses pembelajaran. Persiapan sebelum perayaan belajar adalah melakukan simulasi agar peserta didik lebih siap berhadapan dengan orang lain.

3. Menjadi pendukung di belakang layar.

Pada saat pelaksanaan perayaan belajar, pendidik dapat memposisikan diri di belakang dan mempersilahkan peserta didik untuk maju. Di samping itu pendidik dapat menyemangati, memberikan bantuan, memastikan setiap peserta didik memiliki pengunjung secara merata, dan mengantisipasi kendala teknis dan fasilitas yang mungkin dihadapi oleh peserta didik.

Perayaan Belajar Projek profil

Perayaan belajar projek dapat dilakukan dalam bentuk pameran, presentasi, pertunjukkan, aksi nyata, kampanye, dan sebagainya. Acara perayaan dapat berlangsung sederhana dengan mengatur tata letak di dalam kelas atau meriah dengan mengatur area tertentu sesuai dengan kesediaan sumber daya dan fasilitas satuan pendidikan.

Melakukan refleksi tindak lanjut

Pelaksanaan refleksi belajar sebenarnya tidak hanya dilakukan di akhir kegiatan projek profil, namun di tengah pelaksanaan projek profil secara berkala. Dalam hal ini refleksi yang dilakukan adalah refleksi akhir projek profil untuk membahas proses berjalannya projek profil secara keseluruhan. Sebagai bentuk dari refleksi tindak lanjut, kegiatan refleksi ini
Juga memiliki proyeksi ke belakang (apa yang sudah dilakukan) dan ke depan (apa yang akan dilakukan setelah ini). Refleksi dapat dilakukan secara verbal maupun tertulis.

Jika dilakukan secara verbal, pendidik harus memastikan semua peserta didik dapat melakukan refleksi secara merata.

Refleksi yang efektif biasanya distimulasi oleh pertanyaan-pertanyaan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan stimulan yang dapat diajukan kepada peserta didik:

  1. Apa yang saya rasakan setelah melaksanakan projek profil ini?
  2. Apakah saya sudah berhasil mencapai tujuan belajar dari projek profil ini? Apa bukti-buktinya?
  3. Bagaimana upaya yang sudah saya lakukan selama melaksanakan aktivitas projek profil ini?
  4. Apa saja tantangan yang saya alami? Apa yang biasanya saya lakukan untuk menghadapinya?
  5. Jika diberi kesempatan untuk mengulang projek profil ini, apa yang bisa saya perbaiki agar bisa lebih optimal?
  6. Apa perbaikan yang akan saya lakukan agar bisa lebih optimal mengikuti kegiatan projek profil selanjutnya?
  7. Apa kemampuan atau keterampilan baru yang berhasil saya kembangkan?
  8. Apa kemampuan yang ingin saya kembangkan di tema selanjutnya?
  9. Apa yang harus saya lakukan untuk membuat tindak lanjut atas projek profil ini?
  10. Bagaimana cara saya berkomitmen untuk bisa menerapkan hasil projek profil ini dalam keseharian?

Selain peserta didik, pendidik juga perlu melakukan refleksi untuk menutup kegiatan projek profil secara keseluruhan sebelum membuat pelaporan hasil belajar. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan sebagai panduan:

  1. Apa yang saya rasakan terkait projek profil ini?
  2. Apakah projek profil yang dilaksanakan sudah berhasil menguatkan pencapaian kompetensi profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pembelajaran Apa bukti-buktinya?
  3. Apa saja tantangan yang saya dan tim fasilitator projek profil hadapi?
  4. Apa kemampuan atau keterampilan baru yang berhasil saya kembangkan?
  5. Apa perbaikan yang akan saya lakukan agar bisa lebih optimal memfasilitasi kegiatan projek profil selanjutnya?

Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka, 2022


Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 2022