Merubah Mindset Pembelajaran dengan Paradigma Baru pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka. Mindset Pembelajaran dengan paradigma baru pada Kurikulum Merdeka dan Asesmen perlu pemahaman dengan baik. Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak terpisah.

Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang menjadi tujuannya sehingga keseluruhan proses pembelajaran dengan paradigma baru sebagai upaya untuk mencapai kompetensi tersebut.

Mindset Pembelajaran dengan Paradigma Baru pada Kurikulum Merdeka

Kaitan antara pembelajaran dan asesmen, tergambar melalui ilustrasi berikut:

  1. Perencanaan pembelajaran dan perencanaan asesmen
  2. Proses pelaksanaan pembelajaran
  3. Asesmen pembelajaran

1. Perencanaan Asesmen dan Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran dapat mulai dari proses perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran.

Pendidik perlu merancang asesmen untuk 3 waktu yaitu awal pembelajaran, saat pembelajaran, dan akhir pembelajaran.

  1. Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
  1. Perencanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual.

Tujuan Pembelajaran tersusun dari Capaian Pembelajaran dengan

  1. mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan.
  2. Sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.

2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Paradigma Baru

Proses selanjutnya berdasarkan kurikulum merdeka adalah pelaksanaan pembelajaran sebagai rancangan untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual.

Pada siklus ini, harapannya pendidik dapat menyelenggarakan pembelajaran yang :

  1. interaktif;
  2. inspiratif;
  3. menyenangkan;
  4. menantang;
  5. memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan
  6. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik (akan dijelaskan lebih lanjut pada Bab V).

Sepanjang proses pembelajaran, pendidik dapat mengadakan asesmen formatif untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai oleh peserta didik.

3. Asesmen Pembelajaran

Tahapan selanjutnya di kurikulum merdeka adalah proses asesmen pembelajaran.

Harapannya Asesmen pembelajaran dapat mengukur aspek yang seharusnya terukur dan bersifat holistik. Asesmen dapat berupa formatif dan sumatif.

  1. Asesmen formatif dapat berupa asesmen pada awal pembelajaran dan asesmen pada saat pembelajaran.
    1. Asesmen pada awal pembelajaran digunakan mendukung pembelajaran terdiferensiasi sehingga peserta didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan yang mereka butuhkan.
    2. Sementara, asesmen formatif pada saat pembelajaran dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses belajar yang dapat dijadikan acuan untuk perencanaan pembelajaran dan melakukan revisi apabila diperlukan.

Apabila peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dengan paradigma baru, maka pendidik dapat meneruskan pada tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, apabila tujuan pembelajaran belum tercapai, pendidik perlu melakukan penguatan terlebih dahulu.

  1. Selanjutnya, pendidik perlu mengadakan asesmen sumatif untuk memastikan ketercapaian dari keseluruhan tujuan pembelajaran.

Refleksi Pembelajaran

Dalam prosesnya, pendidik dapat melakukan refleksi, baik secara pribadi maupun dengan bantuan kolega pendidik, kepala satuan pendidikan, atau pengawas sekolah.

Oleh karena itu, proses pembelajaran dan asesmen kurikulum merdeka merupakan satu kesatuan yang bermuara untuk membantu keberhasilan peserta didik di dalam kelas.

Peran Pemerintah dalam Pembelajaran dan Asesmen

Pemerintah tidak mengatur pembelajaran dan asesmen dengan paradigma baru secara detail dan teknis di kurikulum merdeka.

Namun demikian, untuk memastikan proses pembelajaran dan asesmen di kurikulum merdeka berjalan dengan baik, Pemerintah menetapkan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.

Prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen kurikulum merdeka dapat memandu pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar peserta didik lebih kreatif, berpikir kritis, dan inovatif.