Kurikulum Merdeka. SK BSKAP No. 032 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD dan Pendidikan Dasar dan menengah menjelaskan Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah Fase F pada Kurikulum Merdeka 2024.
Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah Fase F pada Kurikulum Merdeka 2024
SK BSKAP No. 032 Tahun 2024 menjelaskan Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah untuk Fase F SMA pada Kurikulum Merdeka 2024
Komponen Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah Fase F pada Kurikulum Merdeka 2024
Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah Fase F SMA pada Kurikulum Merdeka 2024 terdiri dari 4 komponen. Pendidik perlu memahaminya sebelum menyusun rencana pembelajaran.
A. Rasional
Mata pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang mengkaji kehidupan manusia dalam ruang dan waktu, mencakup berbagai peristiwa sejarah yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Mata pelajaran Sejarah difokuskan pada substansi sejarah Indonesia dengan perspektif Indonesia sentris yang direkonstruksi dan dikembangkan dari perjalanan sejarah kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari masa kerajaan sampai reformasi. MApel atau Mata pelajaran sejarah dalam pembelajarannya bercirikan diakronis (kronologis), sinkronis, tematik, multidisipliner, konektivitas, dan secara khusus dapat dikaitkan dengan sejarah lokal maupun sejarah dunia.
a. Kesadaran Sejarah Berkesinambungan
Kesadaran sejarah mengenai ke-Indonesia-an wajib ada dalam diri segenap bangsa Indonesia, yakni kesadaran akan fakta bahwa kita berangkat dari perjalanan sejarah bangsa yang sama. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada berbagai periode dan daerah di Indonesia menjadi pengikat rasa persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa. Pengalaman sejarah Indonesia merupakan perjalanan panjang melintasi ruang dan waktu, yang di dalamnya banyak terkandung pelajaran bermakna.
Perjalanan sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh berbagai peristiwa sejarah lokal yang terjadi di daerah-daerah mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Perjalanan sejarah Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di dunia, mulai dari Peradaban-peradaban besar dunia, hingga peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21.
b. Transformasi Pengetahuan ke Kontekstual
Transformasi pengetahuan atas sejarah masa lalu sangat penting untuk dikontekstualisasikan dalam kehidupan kekinian dan sebagai bahan proyeksi ke masa depan dalam memperkuat jati diri bangsa Indonesia dalam dimensi lokal, nasional, dan global. Mata pelajaran Sejarah disampaikan secara komprehensif, multidimensional, menggunakan berbagai model, metode, dan media pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi serta memotivasi peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah melatih peserta didik untuk belajar berpikir kritis, belajar merasakan, belajar berempati, belajar merefleksi serta belajar berkarya. Di samping itu, mata pelajaran Sejarah juga membuat peserta didik menjadi arif dan bijaksana dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam menghadapi masa depan berdasarkan pengalaman belajar sejarah dan belajar dari sejarah. Secara progresif mata pelajaran Sejarah diarahkan untuk mengontekstualisasikan peristiwa- peristiwa di masa lalu dalam kehidupan masa kini dan dapat dipergunakan untuk memprediksi dan mengantisipasi tantangan kehidupan di masa depan. Muara pembelajaran sejarah berorientasi pada keterampilan berpikir sejarah dengan tujuan mendorong pembentukan manusia merdeka dengan kesadaran sejarah yang selaras dengan profil pelajar Pancasila.
B. Tujuan
Tujuan mata pelajaran Sejarah antara lain
- menumbuhkembangkan kesadaran sejarah;
- menumbuhkembangkan pemahaman tentang dimensi manusia (menggali pemikiran, motif, dan tindakan), dimensi ruang (menghubungkan antara peristiwa nasional, lokal, dan global) dan dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang) dengan melihat pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, atau keberulangan; dan masa yang akan datang) dengan melihat pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, atau keberulangan;
- menumbuhkembangkan pemahaman tentang diri sendiri dan pemahaman kolektif sebagai bangsa Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif, serta memiliki nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme;
- melatih kecakapan berpikir sejarah; diakronis (kronologis), sinkronis, kausalitas, imajinatif, kritis, kreatif, reflektif, dan kontekstual dalam mengambil keputusan masa kini dan masa depan berdasarkan fakta sejarah;
- melatih keterampilan inkuiri melalui tahapan penelitian sejarah (heuristik, kritik, interpretasi/penafsiran, dan penulisan sejarah (historiografi) dalam proses belajar; dan
- memiliki kemampuan literasi sejarah dalam mengkritisi dan menyajikan informasi sejarah secara lisan, tulisan, dan/atau media lain, dan dalam bentuk digital atau nondigital.
C. Karakteristik
Karakteristik mata pelajaran Sejarah yang paling esensial adalah mempelajari peristiwa yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia, secara saintifik dan kritis menggunakan konsep dasar ilmu sejarah. Mata pelajaran sejarah berorientasi pada sejarah Indonesia dengan perspektif Indonesia sentris. Mata pelajaran sejarah mengaitkan antara sejarah Indonesia dalam lingkup nasional, dengan sejarah lokal yang terjadi di daerah-daerah, dan sejarah dunia secara global. Mapel atauMata pelajaran sejarah juga menghubungkan antara berbagai peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Mata pelajaran sejarah memberikan pelajaran bermakna dari masa lalu, agar manusia bisa mengenal identitas bangsanya, mencintai tanah airnya, serta menjadi pribadi yang arif dan bijaksana dalam membuat dan mengambil keputusan.
Pada Fase F, peserta didik mempelajari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia sebagai materi lanjutan Fase E (mata pelajaran IPS). Penekanan substansi diarahkan pada perjalanan sejarah Indonesia mulai dari penjajahan bangsa Barat, perlawanan rakyat daerah terhadap penjajah, pergerakan kebangsaan Indonesia, pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Sukarno, pemerintahan Suharto, dan reformasi
Dua (2) Elemen CP Sejarah Fase F
Elemen dan deskripsi setiap elemen Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah Fase F pada Kurikulum Merdeka 2024 adalah sebagai berikut.
Elemen | Deskripsi |
Pemahaman Konsep | Peserta didik memahami berbagai peristiwa sejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa penjajahan bangsa Barat, perlawanan rakyat daerah terhadap penjajah, pergerakan kebangsaan Indonesia, pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Sukarno, pemerintahan Suharto, dan reformasi menggunakan konsep dasar ilmu sejarah. |
Keterampilan Proses | Secara umum peserta didik menerapkan proses berpikir sejarah, melakukan literasi sejarah, penelitian sejarah, dan menunjukkan kesadaran sejarah melalui proses inkuiri (mengamati fenomena sejarah, menanya, mengumpulkan sumber (heuristik), menganalisis informasi, menafsirkan, dan menarik kesimpulan) serta mengomunikasikan hasil belajar sejarah secara lisan, tulisan, dan/atau media lain, dalam bentuk digital atau nondigital. Secara spesifik keterampilan proses belajar sejarah mencakup keterampilan berpikir diakronis (kronologis), berpikir sinkronis, berpikir kritis, kemampuan riset dan literasi sejarah, berempati, dan menemukan kebermaknaan (signifikansi) sejarah serta mengambil keputusan terbaik untuk masa depan |
D. Capaian Pembelajaran
Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir Fase F, peserta didik menguasai sejumlah kompetensi, yakni mampu berpikir sejarah, melakukan literasi sejarah, penelitian dan penulisan sejarah secara sederhana, menunjukkan sikap dan perilaku kesadaran sejarah dan empati sejarah, serta menghasilkan projek sejarah dalam bentuk produk digital atau nondigital. Kompetensi tersebut dikuasai setelah peserta didik mempelajari berbagai peristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa Barat, perlawanan rakyat daerah terhadap penjajah, pergerakan kebangsaan Indonesia, pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Sukarno, pemerintahan Suharto, dan reformasi. Kompetensi-kompetensi itu dicapai melalui berbagai strategi pembelajaran sejarah inkuiri yang aktif, menyenangkan dan bermakna.
Capaian Pembelajaran setiap elemen di Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah Fase F pada Kurikulum Merdeka 2024 adalah sebagai berikut.
1. Elemen Pemahaman Konsep
Elemen | Capaian Pembelajaran |
Pemahaman Konsep | Peserta didik menggunakan konsep dasar sejarah dan penelitian sejarah untuk menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang, serta mengaitkan berbagai peristiwa sejarah di Indonesia dalam lingkup lokal, nasional, dan global mulai dari masa penjajahan bangsa Barat, perlawanan rakyat daerah terhadap penjajah, pergerakan kebangsaan Indonesia, pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Sukarno, pemerintahan Suharto, dan reformasi. |
2. Elemen Keterampilan Proses
Elemen | Capaian Pembelajaran |
Keterampilan Proses | Secara spesifik keterampilan proses belajar sejarah mencakup keterampilan berpikir diakronis (kronologis) dan sinkronis, pemahaman sejarah, analisis dan interpretasi sejarah, kemampuan riset sejarah, literasi sejarah, analisis isu kesejarahan serta pengambilan keputusan, dan kebermaknaan peristiwa sejarah. Secara umum keterampilan proses pada mata pelajaran Sejarah dilakukan dengan cara berikut. Mengamati: peserta didik mencermati fenomena sejarah terkait materi pelajaran. Menanya: peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal yang ingin diketahui dan masalah yang sedang diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) dan memperkirakan jawaban atas pertanyaan. Mengumpulkan informasi (heuristik): peserta didik mencari informasi dari sumber sejarah (sumber primer dan sekunder) melalui studi pustaka, studi dokumen/arsip, wawancara, observasi, kuesioner, dan lain- lain. Menganalisis informasi (kritik sumber): peserta didik menyeleksi sumber, memverifikasi, triangulasi/cek silang akurasi data dan fakta sejarah, menginterpretasi/ menafsirkan data dan fakta sejarah. Menarik kesimpulan: peserta didik menarasikan temuan hasil investigasi terhadap permasalahan terkait materi pelajaran Sejarah. Mengomunikasikan: peserta didik menyajikan informasi sejarah secara lisan, tulisan, dan/atau media lain, dalam bentuk digital atau nondigital. Merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif: peserta didik mengevaluasi pengalaman belajar dan merencanakan projek lanjutan lintas mata pelajaran secara kolaboratif. |
Sumber:
– BSAKP No. 032 Tahun 2024 Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada PAUD dan Dasmen
– Peraturan Mendikbud No. 12 Tahun 2024 Kurikulum Merdeka Pada PAUD dan Pendidikan Dasmen
– Dokumen Capaian Pembelajaran atau CP Sejarah Fase F pada Kurikulum Merdeka
Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka 2024
- Capaian Pembelajaran CP Bahasa Arab Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024
- Capaian Pembelajaran CP Antropologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024
- Capaian Pembelajaran CP Sosiologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024
- Capaian Pembelajaran CP Ekonomi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024
- Capaian Pembelajaran CP Geografi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024
- Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah Tingkat Lanjut pada Kurikulum Merdeka 2024