MEQAPLUS

Penjaminan Mutu Pendidikan

CP Antropologi Fase SMA BSKAP No. 032 Tahun 2024
Capaian Pembelajaran 2024 Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran CP Antropologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024

Loading

Kurikulum Merdeka. SK BSKAP No. 032 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD dan Pendidikan Dasar dan menengah menjelaskan Capaian Pembelajaran CP Antropologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024.

Capaian Pembelajaran CP Antropologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024

A. Rasional

Indonesia adalah negeri yang kaya dan beragam. Kekayaan itu berasal dari limpahan sumber daya alam dan kekayaan yang berasal dari kebudayaan yang dimiliki ribuan kelompok etnik yang tersebar di puluhan ribu pulau. Keragaman bahasa, etnik, ras, agama, kepercayaan, dan berbagai aspek bendawi dan nonbendawi terbukti menjadi bagian tidak terpisahkan dari kekayaan kebudayaannya. Keberagaman tersebut merupakan modal dasar terciptanya masyarakat yang harmonis. Keberagaman itu telah terdapat dalam sila-sila Pancasila dan ditegaskan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Pemahaman akan keberagaman dan kekayaan kebudayaan tentu akan menghasilkan kesadaran identitas diri di tengah kelompok masyarakat lain yang berbeda.

Kesadaran ini perlu dilestarikan oleh peserta didik, pendidik, dan masyarakat untuk mengelola perbedaan yang ada. Pengelolaan keberagaman yang berujung pada upaya mempertemukan (a) suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain yang memiliki dimensi emik (native point of view); dan (b) dimensi etik (scientist’s viewpoint).

Pengetahuan kebudayaan atas diri, masyarakat, dan kelompok lain beserta keberagaman di dalamnya menjadi urgensi pembelajaran Antropologi. Pembelajaran Antropologi diorientasikan pada penanaman nilai atas jati diri sebagai bangsa yang multikultural. Pemahaman mendalam dan internalisasi nilai atas keberagaman dan kekayaan kebudayaan membentuk karakter peserta didik yang unggul dan beradab. Karakter yang dimaksud adalah peserta didik yang menghargai dan mengembangkan harmoni atas kebinekaan etnik, budaya, bahasa, agama, dan kepercayaan, serta segala aspek yang berbeda dengan identitas dirinya.

Pembelajaran Antropologi memfokuskan pada proses identifikasi, penelusuran, dan pengungkapan makna atas keberagaman dan kekayaan kebudayaan bendawi dan nonbendawi yang ada, termasuk kebudayaan global pada abad ke-21 ini. Pembelajaran Antropologi adalah usaha untuk memberikan pemahaman mendalam dan memantik refleksi peserta didik terhadap keunikan kebudayaannya, serta segala nilai apa pun yang terkandung di dalamnya.

Keterkaitan Mata Pelajaran Antropologi dengan Profil Pelajar Pancasila

Proses memantik refleksi ini juga mendorong untuk penguatan nalar kritis, kreativitas, dan empati peserta didik dalam memosisikan dan mengelola diri dengan tepat di tengah keragaman budaya. Seluruh proses pembelajarannya akan tertuju pada penggalian nilai utama yang terkandung pada kebudayaan sehingga proses penanaman dan transmisi nilai- nilai pelajar Pancasila berjalan dinamis dan berkontribusi positif bagi pembentukan sumber daya manusia yang maju dan warga negara yang beradab.

B. Tujuan

Mata pelajaran Antropologi di CP Antropologi Kurikulum Merdeka 2024 bertujuan memfasilitasi peserta didik untuk

  1. mengidentifikasi, menelusuri, dan mengungkapkan secara kritis berbagai aspek ruang lingkup bidang Antropologi yang mewujud pada bentuk kebudayaan bendawi dan nonbendawi;
  2. meningkatkan pengetahuan dan mampu berpikir kritis dalam praktik berkebudayaan pada konteks ruang dan waktu untuk melestarikan kebudayaan secara kreatif;
  3. mengembangkan kemampuan adaptif dan reflektif dalam menerima kebudayaan lain, khususnya terkait kebinekaan nasional dan global sehingga proses transformasi sosial dapat berkembang; dan
  4. menanamkan nilai-nilai utama dalam menciptakan bangsa yang beradab, menguatkan kegotongroyongan, dan responsif terhadap kebinekaan global.

C. Karakteristik

Antropologi termasuk rumpun ilmu sosial-budaya yang mempelajari manusia, yakni manusia sebagai makhluk secara fisik, manusia pada masa prasejarah, dan manusia dengan sistem kebudayaannya. Kelahiran Antropologi erat kaitannya dengan etnografi, baik etnografi sebagai metode penelitian maupun etnografi sebagai produk penelitian. Antropologi mengkaji manusia dan kompleksitasnya dengan menggunakan pendekatan holistik untuk mendapat perspektif emik. Pendekatan ini dilakukan melalui partisipasi langsung dengan fokus kajiannya. Jadi, Antropologi mampu memahami fokus penelitiannya secara detail dan menghasilkan penjelasan yang mendalam (thick description).

Capaian pembelajaran Antropologi didasarkan pada pertimbangan kemampuan bernalar peserta didik pada tingkat pendidikan menengah. Ciri pokok perkembangan peserta didik pada fase tersebut adalah mampu berpikir abstrak, logis serta menganalisis secara deduktif dan induktif mengenai berbagai fenomena sosial-budaya. Kemampuan bernalar secara deduktif dan induktif yang dimaksud adalah peserta didik mampu mengidentifikasi masalah, mencari jawaban, menarik kesimpulan, menafsirkan, dan mengembangkan pemahamannya.

Deskripsi Elemen CP Antropologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka

Elemen dan deskripsi setiap elemen di Capaian Pembelajaran CP Antropologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024 adalah sebagai berikut.

ElemenDeskripsi
Pemahaman konsepPemahaman konsep mata pelajaran Antropologi meliputi definisi, konsep dan contoh dari antropologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia dengan berbagai ragam kebudayaannya; etnografi; antropologi ragawi; arkeologi; etnologi bahasa; antropologi sosial-budaya; kelompok etnik dan perilaku budaya global. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah peserta didik mampu menjelaskan contoh dari berbagai praktik sosial budaya dan fenomena sosial budaya yang terdapat di lingkungan sekitarnya.
Keterampilan prosesPembelajaran antropologi mendorong peserta didik memiliki kemampuan untuk meneliti, menganalisis, dan menyajikan hasil pembelajaran secara logis, sistematis, dan reflektif dari perspektif emik dan etik. Guna mengembangkan kemampuan berpikir dan praktik pembelajaran secara ilmiah, subelemen keterampilan proses pembelajaran antropologi terdiri atas mengamati,   menanya,   mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,   mengorganisasikan informasi,   menarik kesimpulan,   mengomunikasikan dan menyajikan hasil pembelajaran,   merefleksikan hasil pembelajaran,   merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif, dan   membentuk diri sebagai pelaku budaya yang beradab di tengah disrupsi kebudayaan.

D. Capaian Pembelajaran

Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memahami dan meningkatkan keterampilan inkuiri dalam ruang lingkup Antropologi sehingga mampu menumbuhkan pemikiran kritis dan kesadaran kebinekaan lokal, nasional, dan global saat mencermati beragam fenomena di sekitarnya. Pemahaman dan refleksi ini akan menghasilkan praktik masyarakat yang beradab dan semangat kegotongroyongan tanpa membedakan kelompok yang berbeda. Internalisasi nilai dapat dilakukan bersamaan saat kegiatan pembelajaran secara langsung di masyarakat.

Capaian Pembelajaran setiap elemen di Capaian Pembelajaran CP Antropologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024 adalah sebagai berikut.

1. Elemen Pemahaman Konsep Antropologi Fase SMA

ElemenCapaian Pembelajaran
Pemahaman konsepPeserta didik mampu memahami pengertian dasar dari antropologi beserta segala sesuatu yang terkait di dalamnya, antara lain ruang lingkup dan sejarahnya, ranah, posisi manusia dan kebudayaannya serta etnografi.

Selain itu, peserta didik mampu menjelaskan manfaat pembelajaran antropologi dan potensi antropologi dalam pembangunan. Peserta didik mampu memahami cakupan antropologi ragawi dan menjelaskan perbedaannya dengan mata pelajaran lainnya. Peserta didik juga mampu menjelaskan persoalan perkembangan manusia, evolusi beserta penyebarannya, variasi dan karakter ras manusia, wilayah dan pembentukan karakternya, pembentukan identitas diri dan sosial, dan menjelaskan proses produksi kebudayaan bendawi di dalamnya.

Peserta didik mampu menjelaskan ruang lingkup dari pengembangan lebih lanjut antropologi fisik, khususnya yang berhubungan dengan tinggalan-tinggalan bendawi pada masa lalu. Peserta didik juga mampu memahami dan menjelaskan berbagai kebudayaan prasejarah, tinggalan bendawi, pembentukan perkampungan, benda-benda dalam siklus kehidupan, serta penemuan pengetahuan dan teknologi yang mampu mendukung kehidupannya.

Peserta didik memahami perubahan masyarakat dari yang pada awalnya bersifat nomaden ke menetap hingga pembentukan kelompok suku dan bangsa di berbagai wilayah. Peserta didik mampu memahami keanekaragaman bahasa lokal atau bahasa ibu di lingkungan sekitarnya, baik atas dasar dari garis ibu ataupun dari garis ayahnya sehingga mereka mampu menjelaskan secara kritis dan kreatif dalam menjaga kebinekaan lokal, nasional, dan globalnya dari sisi kebahasaan.

Peserta didik mampu memahami secara kreatif dan kritis terhadap pengertian dan ruang lingkup kebudayaan, sistem sosial dan perangkatnya, struktur dan perilaku sosial yang saling memengaruhi, pengenalan siklus kehidupan manusia dan segala upacara yang diadakan, relasi kuasa, dan pembentukan legitimasi dari para pelaku.

Pemahaman atas aspek antropologi sosial budaya ini diharapkan mampu membawa para peserta didik pada suatu prinsip menciptakan keadaban, kegotongroyongan dalam berbagai nilai luhur yang ditemukan dan digalinya, serta kesadaran atas kebinekaan global yang menguatkan proses transformasi sosialnya.

Peserta didik mampu memahami fenomena kebudayaan tradisional di tengah kebudayaan global. Peserta didik diharapkan mampu menghubungkan berbagai fenomena global dan kebudayaan lain sebagai faktor pemengaruh atas fenomena kebinekaan lokal, nasional, dan global yang ada di lingkungan budayanya.

Peserta didik juga mampu memahami dan menguraikan aspek-aspek terkait ikatan sosial, pembentukan kelompok bangsa pascakolonial, dan munculnya poros kekuasaan dan fungsi sosial berbagai elemen masyarakat. Proses pemahaman itu akan menghasilkan kemampuan menganalisis fenomena representasi identitas dan rekonstruksi sosial, poskolonial, hibriditas budaya, serta globalisasi dan komodifikasi budaya yang menyertainya.

2. Elemen Keterampilan Proses pada CP Antropologi Fase F SMA

ElemenCapaian Pembelajaran
Keterampilan prosesPeserta didik mampu melakukan penelitian antropologi sederhana dengan memilih metode penelitian yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, memilah dan mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian tentang berbagai keragaman manusia secara sosial dan budaya dengan konsep dasar antropologi.

Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik mampu menjadi pelaku budaya yang beradab di tengah disrupsi kebudayaan.

Sumber:
BSAKP No. 032 Tahun 2024 Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada PAUD dan Dasmen
Peraturan Mendikbud No. 12 Tahun 2024 Kurikulum Merdeka Pada PAUD dan Pendidikan Dasmen
Dokumen Capaian Pembelajaran (CP) Antropologi Fase F SMA pada Kurikulum Merdeka