MEQAPLUS

Penjaminan Mutu Pendidikan

Capaian Pembelajaran 2024 Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran CP B. Inggris SD Fase B dan C Kurikulum Merdeka 2024

Loading

Kurikulum Merdeka. SK BSKAP No. 032 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD dan Dikdasmen menjelaskan CP Bahasa Inggris SD Fase B dan C pada Kurikulum Merdeka.

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris SD Fase B dan C

SK BSKAP No. 032 Tahun 2024 Capaian Pembelajaran (CP) pada PAUD dan Pendidikan Dasar dan Menengah pada Kurikulum Merdeka menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris SD Fase B dan C.

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris SD Fase B dan C terdiri dari 4 komponen. keempat komponen tersebut perlu pendidik fahami sebelum menyusun rencana pembelajaran.

A. Rasional

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang digunakan secara global dalam beberapa aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi. Kemampuan berbahasa Inggris diharapkan mampu memberikan peserta didik kesempatan untuk berkomunikasi dengan warga dunia dari latar belakang budaya yang berbeda. Dengan menguasai bahasa Inggris, maka peserta didik akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan menggunakan berbagai jenis teks. Dari interaksi tersebut, mereka memperoleh pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan perilaku manusia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia yang beraneka ragam.

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) dalam kurikulum memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk membuka wawasan yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial, kebudayaan, dan kesempatan kerja yang tersedia secara global. Mempelajari bahasa Inggris memberikan peserta didik kemampuan untuk mendapatkan akses ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang berbeda. Pemahaman mereka terhadap pengetahuan sosial budaya dan interkultural ini dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis. Dengan memahami budaya lain dan interaksinya dengan budaya Indonesia, mereka mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas dirinya, dan dapat menghargai perbedaan.

Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan secara terintegrasi, dalam berbagai jenis teks. Capaian Pembelajaran keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu pada Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching, Assessment (CEFR) dan setara level B1. Level B1 (CEFR) mencerminkan spesifikasi yang dapat dilihat dari kemampuan peserta didik untuk:

  1. mempertahankan interaksi dan menyampaikan sesuatu yang diinginkan, dalam berbagai konteks dengan artikulasi jelas;
  2. mengungkapkan pokok pikiran utama yang ingin disampaikan secara komprehensif; dan
  3. mempertahankan komunikasi walaupun terkadang masih terdapat jeda.

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari keterampilan hidup (life skills). Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun multimodal, sebagai berikut.

  1. Building Knowledge of the Field (BKoF): Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan.
  2. Modelling of the Text (MoT): Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan.
  3. Joint Construction of the Text (JCoT): Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks.
  4. Independent Construction of the Text (ICoT): Peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri.

Komunikasi akan terjadi pada tingkat teks, bukan hanya sekedar kalimat. Artinya, makna tidak hanya disampaikan oleh kata-kata, melainkan harus didukung oleh konteks. Oleh karena itu, dalam mempelajari dan memproduksi berbagai jenis teks, peserta didik perlu memperhatikan fungsi sosial, struktur organisasi, dan unsur kebahasaan yang tepat sesuai dengan tujuan dan target pembaca/pemirsa. Dalam pelaksanaannya, selain pendekatan berbasis teks, pembelajaran bahasa Inggris juga dapat menggunakan pendekatan komunikatif, dan/atau berbagai pendekatan pembelajaran bahasa lainnya yang relevan. Pembelajaran bahasa Inggris di dalam kurikulum diharapkan membantu peserta didik untuk menyiapkan diri menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang memiliki profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Profil ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris karena sifat pembelajarannya yang dinamis dan fleksibel, yaitu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam pemilihan teks atau jenis aktivitas belajarnya. Pembelajaran bahasa Inggris mendukung pencapaian profil pelajar Pancasila melalui materi teks tertulis, visual, teks lisan, maupun aktivitas-aktivitas yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar.

B. Tujuan

Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan audiovisual);
  2. mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan budaya asing;
  3. mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab; dan
  4. mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif.

C. Karakteristik

  1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris beragam dan disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang mengandung aspek verbal, visual, dan audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk tujuan pembelajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun digital. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi informasi digital.
  2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru diketahui oleh peserta didik. Guru dapat membantu mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut, sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang sering dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan nyata.
  3. Pembelajaran bahasa Inggris berbasis teks menghendaki peserta didik untuk memahami teks sesuai dengan tingkat kesulitannya. Peserta didik perlu memahami tipe teks pendukung untuk mempelajari tipe teks yang lebih kompleks (prerequisite). Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan gradasi tingkat kesulitan/kompleksitas jenis teks.
  4. Proses belajar berfokus pada peserta didik, yakni upaya mengubah perilaku peserta didik dari tidak mampu menjadi mampu, dalam menggunakan bahasa Inggris pada enam keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.
  5. Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada kemampuan berbahasa peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris umum mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa), serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan).

Elemen dan deskripsi elemen Mata Pelajaran Bahasa Inggris dapat dilihat sebagai berikut.

ElemenDeskripsi
Menyimak-Berbicara (Listening-Speaking)Kemampuan memahami informasi yang didengar, mengapresiasi lawan bicara, dan menanggapi secara relevan dan kontekstual. Kemampuan menyimak memengaruhi komunikasi isan peserta didik dalam menyampaikan gagasan, pikiran, serta perasaan secara lisan dalam interaksi sosial.
Membaca-Memirsa (Reading-Viewing)Kemampuan memahami, menggunakan dan merefleksi berbagai jenis teks (genre) sesuai tujuan/fungsi sosialnya sehingga peserta didik dapat berpartisipasi dalam masyarakat melalui pengetahuan dan kemampuan membaca/memirsanya.
Menulis-Mempresentasikan(Writing-Presenting)Kemampuan mengomunikasikan gagasan, mengekspresikan kreativitas, dan mencipta dalam berbagai jenis teks (genre), dengan cara yang efektif dan dapat dipahami, serta diminati oleh pembaca/pemirsa.

Elemen menyimak dan berbicara mempunyai keterkaitan yang erat. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi, dan menginterpretasi bunyi bahasa, kemudian memahami makna. Proses ini memampukan peserta didik untuk berbicara atau merespons secara lisan/tulisan/visual. Keterkaitan kemampuan menyimak dan berbicara mendorong adanya evaluasi terhadap informasi yang diterima secara lisan untuk dapat mengomunikasikan ide atau pesan secara tepat kepada lawan bicaranya.

Elemen membaca dan memirsa memberikan stimulasi bahasa dalam berbagai jenis teks. Dengan membaca dan memirsa, peserta didik mengembangkan kompetensi untuk memahami makna tersurat maupun yang tersirat dari berbagai jenis teks dan menggunakan teks tersebut untuk melatih keterampilan bernalar kritisnya terhadap suatu ide atau pesan. Keterkaitan kemampuan membaca dan memirsa mendorong peserta didik mengembangkan wawasan dan perspektifnya terhadap teks yang dibaca atau dipirsanya untuk berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya dan secara global.

Elemen menulis dan mempresentasikan merupakan kemampuan memproduksi bahasa untuk menyampaikan dan mengekspresikan ide atau pesan. Keterkaitan kemampuan menulis dan mempresentasikan memampukan peserta didik memproduksi berbagai jenis teks dan/atau menerjemahkan kesatuan gambar dan bahasa untuk menyampaikan dan/atau memperkuat ide atau pesan sesuai konteks dan tujuannya. Pembelajaran bahasa Inggris diwajibkan mulai dari Fase B. Hal ini karena pada Fase A peserta didik masih berfokus pada kemampuan literasi dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih siap dalam proses pemerolehan bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Mengacu pada mayoritas kebijakan negara ASEAN di mana bahasa Inggris sudah menjadi mata pelajaran wajib pada jenjang SD, kompetensi berbahasa Inggris pada Fase B sudah disesuaikan untuk mengampu kompetensi pada Fase A. Pada Fase B, pembelajaran difokuskan pada kemampuan berbahasa Inggris lisan dan pengenalan bahasa tulisan. Pada pembelajaran fase ini, guru perlu membantu peserta didik memahami bahwa cara pengucapan bahasa Inggris dengan penulisannya berbeda.

Pada fase C, di tingkat akhir jenjang SD/MI/Program Paket A, pembelajaran difokuskan pada pengembangan kemampuan berbahasa Inggris lisan dan tulisan.

Pada Fase D (SMP/MTs/Program Paket B), pembelajaran berfokus pada penguatan berbahasa Inggris lisan dan tulisan. Pada Fase E dan F (SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C), pembelajaran bahasa Inggris berfokus pada penguatan kemampuan berbahasa lisan dan tulisan dengan target CEFR B1.

D. Capaian Pembelajaran

Fase B (Umumnya untuk Kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)

Pada akhir Fase B, peserta didik memahami dan merespons beberapa jenis teks lisan, tulisan dan visual sederhana dalam bahasa Inggris dengan alat bantu visual dan komunikasi nonverbal. Dalam mengembangkan keterampilan berbahasanya, peserta didik berinteraksi dengan orang lain menggunakan bahasa Inggris sederhana dalam situasi sosial sehari-hari dan konteks kelas untuk merespons instruksi, pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris dan/atau membagikan informasi dengan kosakata sederhana.

Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Inggris SD Fase B adalah sebagai berikut.

ElemenDeskripsi
Menyimak-Berbicara (Listening-Speaking)Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam lingkup situasi sosial dan kelas, yang dapat diprediksi (rutin) menggunakan kalimat dengan pola yang sesuai dengan konteks yang dibicarakan. Peserta didik mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat untuk dapat berpartisipasi dalam rutinitas kelas dan aktivitas belajar. Peserta didik memahami ide pokok dari informasi yang disampaikan secara lisan dengan bantuan visual, serta menggunakan kosakata sederhana. Peserta didik mengikuti rangkaian instruksi sederhana yang berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar dengan bantuan visual. (Students use English to interact in a range of predictable social and classroom situations using certain patterns of sentences. They change/substitute some sentence elements to participate in classroom routines and learning activities. They comprehend key points of information in visually supported oral presentations containing familiar vocabulary. Using visual cues, they follow a series of simple instructions related to classroom procedures and learning activities.)
Membaca-Memirsa (Reading-Viewing)Peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dengan bantuan gambar/ilustrasi. Peserta didik membaca/memirsa dan memberikan respons secara lisan dan komunikasi non-verbal terhadap teks pendek sederhana dan familiar dalam moda tulisan atau digital, termasuk teks visual, multimodal atau interaktif. (Students understand everyday vocabulary with support from pictures/illustration. They read/view and respond to a range of short, simple, familiar texts in the form of print or digital texts, including visual, multimodal or interactive texts orally and using nonverbal communication.)
Menulis- Mempresentasikan( Writing-Presenting)Peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya melalui gambar dan salinan tulisan. Dengan bantuan guru, peserta didik menghasilkan beberapa teks sederhana menggunakan kata/frasa sederhana dan gambar. Peserta didik menulis kosakata sederhana yang berkaitan dengan lingkungan kelas dan rumah dalam bahasa Inggris menggunakan ejaan rekaan (invented spelling). (Students communicate their ideas and experience through drawings and copied writing. With teachers’ support, they produce simple text using simple words/phrases and pictures. They write simple vocabulary related to their class and home environments using invented spelling.)

Fase C (Umumnya untuk Kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)

Pada akhir Fase C, peserta didik memahami dan merespons beberapa jenis teks lisan, tulisan, dan visual sederhana serta menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk berkomunikasi dalam situasi yang familiar/lazim/rutin. Peserta didik memahami hubungan bunyi huruf pada kosakata sederhana dalam bahasa Inggris dan menggunakan pemahaman tersebut untuk memahami dan memproduksi teks lisan, tulisan dan visual sederhana dalam bahasa Inggris dengan bantuan contoh.

Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Inggris SD Fase C adalah sebagai berikut.

ElemenDeskripsi
Menyimak-Berbicara (Listening-Speaking)Peserta didik menggunakan kalimat dengan pola tertentu dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi pada lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, serta masih dapat diprediksi atau bersifat rutin. Peserta didik mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat untuk dapat berpartisipasi dalam aktivitas belajar. Peserta didik mengidentifikasi informasi penting/inti teks lisan dalam berbagai konteks dan strategi (meminta pembicara untuk mengulangi, berbicara dengan lebih pelan dan/atau menanyakan arti sebuah kata). Peserta didik mengikuti rangkaian instruksi sederhana yang berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar. (Students use English to interact in a range of predictable social and classroom situations using certain patterns of sentences. They change/substitute some elements of sentences to participate in learning activities. They identify key information from oral texts in various contexts using some strategies (asking a speaker to repeat, to speak slowly and/or asking what a word means). They follow a series of simple instructions related to classroom procedures and learning activities.)
Membaca-Memirsa (Reading-Viewing)Peserta didik memahami kata- kata yang sering digunakan sehari-hari dan memahami kata- kata baru dengan bantuan gambar/ilustrasi serta kalimat dalam konteks yang dipahami peserta didik. Peserta didik membaca/memirsa dan memberikan respons terhadap beragam teks pendek, sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital, termasuk teks visual, multimodal atau interaktif. Peserta didik menemukan informasi pada sebuah kalimat dan menjelaskan topik sebuah teks yang dibaca atau diamatinya. (Students understand familiar and new vocabulary with support from visual cues or context clues. They read/view and respond to a wide range of short, simple, familiar texts in the form of print or digital texts, including visual, multimodal, or interactive texts. They find basic information in a sentence and explain a topic in a text read or viewed.)
Menulis-Mempresentasikan( Writing-Presenting)Peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya melalui salinan tulisan dan tulisan sederhana mereka sendiri, serta menunjukkan perkembangan pemahaman terhadap proses menulis. Peserta didik menunjukkan pemahaman awal bahwa teks dalam bahasa Inggris ditulis dengan kaidah (konvensi) yang disesuaikan dengan konteks dan tujuannya. Dengan bantuan guru, peserta didik menghasilkan berbagai jenis teks sederhana menggunakan kalimat dengan pola tertentu dan contoh pada tingkatan kata dan kalimat sederhana. Peserta didik menunjukkan pemahaman terhadap beberapa hubungan bunyi-huruf dalam bahasa Inggris dan ejaan dari kata-kata yang umum digunakan. Dalam menulis, peserta didik menggunakan kosakata yang berkaitan dengan lingkungan kelas dan rumah dengan menggunakan beberapa strategi (menyalin kata atau frasa dari buku atau daftar kata, menggunakan gambar dan/atau bertanya bagaimana cara menuliskan sebuah kata. (Students communicate their ideas and experience through copied writing and their own basic writing, showing evidence of a developing understanding of the writing process. They demonstrate an early awareness that written texts in English are presented through conventions, which change according to context and purpose. With teachers’ support, they produce a range of simple texts, using certain patterns of sentences and modeled examples at word and simple sentence level. They demonstrate knowledge of some English letter-sound relationships and the spelling of high-frequency words. In their writing, they use vocabulary related to their class and home environments, using basic strategies (copying words or phrases from books or word lists, using images and/or asking how to write a word.)
  

Sumber:
BSAKP No. 032 Tahun 2024 Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada PAUD dan Dasmen
Peraturan MenDikbud No. 12 Tahun 2024 Kurikulum Merdeka Pada PAUD dan Pendidikan dasmen
Dokumen Capaian Pembelajaran B Inggris SD, SMP, SMA pada Kurikulum Merdeka