Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah Tingkat Lanjut pada Kurikulum Merdeka 2024

CP Sejarah Tingkat Lanjut Fase SMA BSKAP No. 032 Tahun 2024

Kurikulum Merdeka. SK BSKAP No. 032 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD dan Pendidikan Dasar dan menengah menjelaskan Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah Tingkat Lanjut pada Kurikulum Merdeka 2024.

Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah Tingkat Lanjut pada Kurikulum Merdeka 2024

A. Rasional

Mata Pelajaran Sejarah tingkat lanjut merupakan mata pelajaran kelompok pilihan di jenjang SMA pada Fase F (Kelas 11 dan 12), yang mengkaji kehidupan manusia dalam ruang dan waktu, mencakup berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di dunia sebagai lanjutan serta pendalaman dari mata pelajaran Sejarah kelompok umum. Mapel atau Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut difokuskan pada substansi sejarah dunia dengan perspektif global yang direkonstruksi dan dikembangkan dari muatan global yang terkandung pada materi-materi di mata pelajaran Sejarah kelompok umum. Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut dalam pembelajarannya bercirikan diakronis (kronologis), sinkronis, tematis, multidisipliner, konektivitas, dan secara khusus dapat dikaitkan dengan berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia (nasional maupun lokal).

1. Penguatan Sejarah Tingkat Lanjut

Keberadaan mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut diharapkan akan menguatkan posisi mata pelajaran sejarah kelompok dasar, yang dibangun dari substansi sejarah Indonesia dengan perspektif Indonesia sentris dalam rangka membangun identitas dan karakter bangsa. Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut memberikan pilihan kepada peserta didik untuk: 1) memperdalam, maupun melanjutkan studi ilmu sejarah, pendidikan sejarah, arkeologi, hubungan internasional, politik, filsafat, dan bidang ilmu lain yang relevan; serta 2) mengenalkan peserta didik dengan profesi, komunitas, dan kegiatan kesejarahan.

Penguasaan sejarah dunia dengan perspektif global yang berorientasi pada keterampilan berpikir literasi sejarah, kesadaran sejarah, dan berpikir sejarah menjadi karakteristik yang melekat pada pembelajaran sejarah tingkat lanjut. Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut melatih peserta didik untuk hidup sebagai warga Indonesia yang memiliki perspektif global, berkebhinekaan global, dan mampu menganalisis berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di dunia pada masa lalu, agar dapat dikontekstualisasikan dalam kehidupan keindonesiaan di masa sekarang.

Dan Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut disampaikan secara komprehensif dan multidimensional menggunakan berbagai model, metode, dan media pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi serta memotivasi peserta didik. Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut mengajak peserta didik untuk berpikir, berempati, berefleksi, dan berkarya dengan mengambil pelajaran dari masa lalu, sehingga mampu menjadi manusia yang arif dan bijaksana.

2. Kontekstual Sejarah

Secara progresif mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut diarahkan untuk mengkontekstualisasikan berbagai peristiwa penting masa lalu yang terjadi di dunia dengan berbagai peristiwa yang terjadi hari ini untuk kita dapat saling merenungi, mengevaluasi, membandingkan, atau mengambil keputusan, sekaligus sebagai orientasi untuk kehidupan masa depan yang lebih baik. Muara dari pembelajaran sejarah yang berorientasi pada keterampilan berpikir sejarah secara alamiah akan mendorong pembentukan manusia merdeka yang memiliki kesadaran sejarah dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.

B. Tujuan

Tujuan mata pelajaran Sejarah Tingkat Lanjut antara lain.

  1. menumbuhkembangkan kesadaran sejarah;
  2. menumbuhkembangkan pemahaman tentang dimensi manusia (menggali pemikiran, motif, dan tindakan), dimensi ruang (menghubungkan antara peristiwa global dengan nasional dan lokal) dan dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang) dengan melihat pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, atau keberulangan;
  3. menumbuhkembangkan pemahaman tentang perspektif global dan menyiapkan diri sebagai warga global;
  4. menumbuhkembangkan pemahaman tentang diri sendiri dan pemahaman diri kolektif sebagai bangsa Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif, serta memiliki nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme;
  5. melatih kecakapan berpikir sejarah; diakronis (kronologis), sinkronis, kausalitas, imajinatif, kritis, kreatif, empati, reflektif, dan kontekstual dalam mengambil keputusan masa kini dan masa depan berdasarkan fakta sejarah;
  6. melatih keterampilan inkuiri melalui tahapan penelitian sejarah (heuristik, kritik, interpretasi/penafsiran, dan penulisan sejarah (historiografi) dalam proses belajar;
  7. melatih kecakapan akademik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan mengenalkan pada komunitas dan kegiatan kesejarahan; dan
  8. memiliki kemampuan literasi sejarah dalam mengkritisi dan menyajikan informasi Sejarah secara lisan, tulisan, dan/atau media lain, dan dalam bentuk digital atau nondigital.

C. Karakteristik

Karakteristik mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut yang paling esensial adalah mempelajari berbagai peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dunia, yang memiliki keterkaitan dengan perkembangan sejarah di Indonesia, secara saintifik dan kritis menggunakan pendekatan ilmu sejarah. Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut berorientasi pada sejarah dunia dengan perspektif global. MApel atau Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut juga dibangun dari  konsep dasar manusia sebagai aktor yang menciptakan sejarah, ruang sebagai tempat terjadinya peristiwa, dan waktu yang menggambarkan hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah Tingkat Lanjut

Mata pelajaran Sejarah tingkat lanjut mengedepankan proses berpikir sejarah dengan kriteria sebagai berikut.

  • Signifikansi sejarah: seberapa penting sebuah peristiwa bagi masyarakat pada saat peristiwa terjadi (importance); seberapa dalam pengaruh peristiwa tersebut terhadap kehidupan masyarakat pada masa itu (profundity); seberapa banyak kehidupan yang terpengaruh oleh peristiwa (quantity), seberapa lama pengaruhnya bagi masyarakat (durability); seberapa penting sebuah peristiwa sehingga dapat digunakan untuk memahami kehidupan masa kini (relevance).
  • Pencarian sumber sejarah: mencari informasi masa lalu dari sumber primer dan sekunder (identifikasi); menganalisa motif seseorang dalam membuat sumber sejarah (atribusi); memahami jiwa zaman atau konteks dari sebuah sumber sejarah (kontekstualisasi); menguji validitas dan reliabilitas sumber sejarah melalui sintesa atau perbandingan antar sumber sezaman (koroborasi).
  • Perubahan, keberlanjutan dan keberulangan: memahami peristiwa sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis aspek-aspek yang mengalami perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis faktor-faktor yang memicu perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis dampak dari perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan.
  • Perkembangan dan keruntuhan: memahami peristiwa sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis aspek-aspek yang mengalami perkembangan; menganalisis faktor-faktor yang memicu perkembangan; menganalisis dampak perkembangan; menganalisis aspek-aspek yang mengalami keruntuhan; menganalisis faktor-faktor yang memicu keruntuhan; menganalisis dampak keruntuhan.
  • Keruangan sejarah: memahami lingkup peristiwa sejarah global, nasional, dan lokal; menganalisis hubungan atau keterkaitan antara sejarah global, nasional, dan lokal; menganalisis dampak peristiwa sejarah dari sisi global, nasional, dan lokal.
  • Empati dan keputusan moral: melihat peristiwa dalam konteks ketika peristiwa terjadi; memahami peristiwa dari perspektif pelaku peristiwa; mengevaluasi peristiwa masa lalu sebagai bahan pelajaran di masa sekarang; mengambil nilai-nilai yang hidup dan dianut pada masa lalu untuk bahan refleksi dalam kehidupan masa kini.
  • Pelaku sejarah: memahami biografi pelaku sejarah; memahami motif pelaku sejarah; memahami dimensi pemikiran pelaku sejarah; memahami dimensi kebatinan pelaku sejarah; memahami dimensi tindakan dan karya pelaku Sejarah.

2 Elemen di CP Sejarah Tingkat Lanjut pada Kurikulum Merdeka 2024

Pada Fase F, penekanan substansi diarahkan pada pemahaman sejarah dunia dengan perspektif global, keterkaitan dan pengaruhnya terhadap Indonesia, serta kontekstualisasinya dalam pembentukan keindonesiaan. Tema-tema khusus seperti sejarah kebudayaan, sejarah intelektual, sejarah teknologi, sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah politik, sejarah militer, sejarah maritim, sejarah agraria, sejarah lingkungan, sejarah pandemi, sejarah kesehatan, dan lain sebagainya dapat diajarkan secara terintegrasi dalam materi-materi esensial mulai dari peradaban-peradaban besar dunia, pemikiran-pemikiran besar dunia, revolusi-revolusi besar dunia, perang dunia I dan II, perang dingin, dan peristiwa-peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21.

ElemenDeskripsi
Pemahaman KonsepPeserta didik memahami peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan sejarah dunia mulai dari peradaban-peradaban besar dunia, pemikiran-pemikiran besar dunia, revolusi-revolusi besar dunia, perang dunia I dan perang dunia II, perang dingin, dan peristiwa-peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21 menggunakan pendekatan ilmu sejarah.
Keterampilan ProsesSecara umum peserta didik menerapkan proses berpikir sejarah, melakukan literasi sejarah, dan penelitian sejarah serta menunjukkan kesadaran sejarah melalui proses inkuiri (mengamati fenomena sejarah, menanya, mengumpulkan sumber (heuristik), menganalisis informasi, menafsirkan, dan menarik kesimpulan) serta mengomunikasikan hasil belajar sejarah secara lisan, tulisan, dan/atau media lain, dalam bentuk digital atau nondigital. Secara spesifik keterampilan proses berpikir sejarah dikembangkan dengan kriteria Signifikansi sejarah, Pencarian sumber sejarah, Perubahan, keberlanjutan dan keberulangan, Perkembangan dan keruntuhan, Keruangan sejarah, Empati dan keputusan moral, Pelaku sejarah.

D. Capaian Pembelajaran

Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir Fase F, peserta didik menguasai sejumlah kompetensi, yakni mampu berpikir sejarah, empati, dan menunjukan kesadaran sejarah, menganalisis sejarah dunia dengan perspektif global dan dikaitkan dengan sejarah Indonesia, melakukan literasi sejarah, meneliti dan menulis sejarah, menghasilkan projek sejarah dalam bentuk produk digital atau nondigital. Kompetensi tersebut dikuasai setelah peserta didik mempelajari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di dunia mulai dari peradaban-peradaban besar dunia, pemikiran- pemikiran besar dunia, revolusi-revolusi besar dunia, perang dunia I dan perang dunia II, perang dingin, dan peristiwa- peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21. Kompetensi- kompetensi itu dicapai melalui berbagai strategi pembelajaran sejarah inkuiri yang aktif, menyenangkan dan bermakna. Capaian Pembelajaran setiap elemen adalah sebagai berikut.

1. Elemen Pemahaman Konsep di Sejarah Tingkat Lanjut

ElemenCapaian Pembelajaran
Pemahaman KonsepPeserta didik memahami peradaban-peradaban besar dunia, pemikiran-pemikiran besar dunia, revolusi-revolusi besar dunia, perang dunia I dan perang dunia II, perang dingin, peristiwa- peristiwa kontemporer dunia sampai abad-21.  

2. Elemen Keterampilan Proses di CP Sejarah Fase F

ElemenCapaian Pembelajaran
Keterampilan ProsesSecara spesifik keterampilan proses berpikir historis dikembangkan dengan kriteria Signifikansi sejarah, Pencarian sumber sejarah, Perubahan, keberlanjutan dan keberulangan, Signifikansi sejarah, Pencarian sumber sejarah, Perubahan, keberlanjutan dan keberulangan, Perkembangan dan keruntuhan, Keruangan sejarah, Empati dan keputusan moral, Pelaku sejarah. Secara umum keterampilan proses pada mata pelajaran Sejarah dilakukan dengan cara berikut.

Mengamati: peserta didik mencermati fenomena sejarah terkait materi pelajaran.  

Menanya: peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal yang ingin diketahui dan masalah yang sedang diselidiki dengan rumus 5W 1 H (apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana) dan memperkirakan jawaban atas pertanyaan.  

Mengumpulkan informasi (heuristik): peserta didik mencari informasi dari sumber sejarah (sumber primer dan sekunder) melalui studi pustaka, studi dokumen/arsip, wawancara, observasi, kuesioner, dan lain-lain.

Menganalisis informasi (kritik sumber): peserta didik menyeleksi sumber, memverifikasi, triangulasi/cek silang akurasi data dan fakta sejarah, menginterpretasi/menafsirkan data dan fakta sejarah.

Menarik kesimpulan: peserta didik menarasikan temuan hasil investigasi terhadap permasalahan tekait materi pelajaran Sejarah. Mengomunikasikan: peserta didik menyajikan informasi sejarah secara lisan, tulisan, dan dan/atau media lain dalam bentuk digital atau nondigital.

Merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif: peserta didik mengevaluasi pengalaman belajar dan merencanakan projek lanjutan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.

Sumber:
BSAKP No. 032 Tahun 2024 Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada PAUD dan Dasmen
Peraturan Mendikbud No. 12 Tahun 2024 Kurikulum Merdeka Pada PAUD dan Pendidikan Dasmen
Dokumen Capaian Pembelajaran (CP) Sejarah Tingkat Lanjut Fase F SMA Kurikulum Merdeka