MEQAPLUS

Penjaminan Mutu Pendidikan

CP Sosiologi Fase F SMA BSKAP No. 032 Tahun 2024
Capaian Pembelajaran 2024 Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran CP Sosiologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024

Loading

Kurikulum Merdeka. SK BSKAP No. 032 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD dan Pendidikan Dasar dan menengah menjelaskan Capaian Pembelajaran CP Sosiologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024.

Capaian Pembelajaran CP Sosiologi Fase F SMA Kurikulum Merdeka 2024

A. Rasional

Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman ras, suku bangsa, agama, bahasa, dan tradisi. Keberagaman merupakan ciri dari masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang mengedepankan kesederajatan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman bangsa Indonesia merupakan potensi yang dapat digunakan untuk mendorong kemajuan dan pembangunan. Semangat kesederajatan dalam perbedaan menjadi pondasi terpenting dalam hidup berbangsa dan bernegara. Namun, jika perbedaan tersebut tidak dikelola dengan baik, dapat mengakibatkan potensi konflik sosial. Dinamika konflik sosial yang terjadi menjadi keprihatinan yang mendalam. Fenomena tersebut membawa perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hal tersebut, jika tidak diantisipasi, mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Kemajuan teknologi mengubah dunia dengan cepat. Situasi sosial memasuki episode masyarakat digital dengan berbagai keunikan dan karakteristiknya. Terbentuknya masyarakat digital menjadi sebuah tantangan kajian sosial dan budaya karena berdampak pada perubahan sosial-budaya dan interaksi sosial. Realitas nyata berubah menjadi realitas maya. Demikian pula dalam interaksi sosial juga mengalami perubahan. Interaksi sosial melewati batas ruang dan waktu yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi. Pada Era digital, beberapa pekerjaan manusia akan digantikan oleh robot, mesin, dan artificial intelligence. Namun, di sisi lain, hal tersebut membuka inovasi baru dalam bidang digital. Untuk itu pendidikan akan diarahkan pada kemampuan soft skill berupa sikap kritis, analitis, kreatif, adaptif, dan kemampuan komunikasi serta kolaborasi. Hal ini diperlukan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan warga negara yang lebih baik di tengah arus globalisasi dan kemajemukan masyarakat Indonesia.

Keterkaitan Mata Pelajaran Sosiologi dengan Profil Pelajar Pancasila

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dengan segala kompleksitasnya dan hal-hal yang membentuknya, interaksi sosial dan akibat yang ditimbulkannya, serta perilaku manusia secara kolektif. Salah satu kajian mata pelajaran Sosiologi saat ini adalah perubahan perilaku masyarakat sebagai dampak kemajuan teknologi. Dinamika dalam berinteraksi sosial memungkinkan munculnya berbagai realitas baru dan beragam gejala sosial-budaya yang terjadi dalam masyarakat.

Di tengah dinamika sosial yang terus berubah sangat penting bagi peserta didik untuk mengenal identitas diri dan lingkungan sosialnya sehingga dapat menyikapi permasalahan dan perubahan sosial yang timbul di masyarakat secara adaptif dan solutif. Dalam konteks interaksi dengan dinamika kehidupan sosial yang terus berubah, etika sosial berperan penting. Etika sosial membuat tatanan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara lebih teratur dan dapat mengatasi konflik dengan baik. Mata pelajaran Sosiologi dengan pendekatan kontekstual dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik berupaya membekali dengan kompetensi dalam bermasyarakat dan berbudaya serta memiliki etika sosial dan sikap kesamaan derajat sebagai warga negara yang bertanggung jawab dalam bingkai profil pelajar Pancasila.

B. Tujuan

Mata pelajaran Sosiologi bertujuan agar peserta didik

  1. mampu beradaptasi dengan perubahan sosial-budaya;
  2. memiliki kesadaran identitas diri dalam hubungan dengan kelompok sosial di lingkungan masyarakat;
  3. memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sosial- budaya atau konflik sosial di masyarakat sebagai warga negara yang bertanggung jawab; dan
  4. bekerjasama, melakukan tindakan kolektif memecahkan masalah-masalah sosial, dan membangun kehidupan bermasyarakat.

C. Karakteristik

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, dinamika sosial, interaksi sosial, dan segala akibat yang ditimbulkannya. Sosiologi penting untuk dipelajari sebagai bekal pengetahuan, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan. Tumbuhnya kesadaran akan identitas diri dalam hubungan dengan kelompok sosial dalam konteks lingkungan masyarakat penting dikembangkan. Demikian pula, kepedulian terhadap masalah-masalah sosial termasuk memahami konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Kemampuan peserta didik sebagaimana ditunjukkan dalam keterampilan sosialnya dalam menjalin kerja sama, melakukan tindakan kolektif memecahkan masalah- masalah sosial-budaya, dan membangun kehidupan sosial sangat diharapkan.

Mata pelajaran Sosiologi menekankan kemampuan peserta didik untuk mempraktikkan pengetahuan Sosiologi di kehidupan sosial sebagai individu dalam kelompok sosial beserta permasalahan dan dinamika yang ada di dalamnya. Mata pelajaran Sosiologi ditujukan agar peserta didik dapat berpikir kritis, analitis, adaptif, dan kolaboratif dalam penumbuhan kesadaran individu dan sosial dalam masyarakat yang beragam. Selain itu, peserta didik juga diharapkan memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masalah-masalah sosial dan budaya. Hal ini mencerminkan tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara. Apalagi perubahan sosial dan budaya terjadi secara signifikan di seluruh sektor kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut, dapat dilihat dari fenomena berbagai isu dan masalah sosial-budaya yang sedang terjadi. Fenomena tersebut antara lain, revolusi teknologi, perubahan iklim, keadilan sosial, kesetaraan gender, dan pengaruh budaya asing. Untuk itu, diperlukan kemampuan berpikir sosiologis untuk memahami permasalahan tersebut.

Deskripsi Elemen CP Sosiologi Fase SMA

Elemen dan deskripsi setiap elemen adalah sebagai berikut.

ElemenDeskripsi
Pemahaman   konsepPemahaman konsep sosiologi berhubungan dengan konsep-konsep dasar Sosiologi seperti menjelaskan status dan peran individu dalam kelompok sosial, permasalahan sosial, prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial, konflik dan kekerasan, integrasi sosial, perubahan sosial, ketimpangan sosial, dan eksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas. Peserta didik tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang definisi konsep Sosiologi, tetapi dia juga memahami bagaimana dan mengapa suatu realita dan gejala sosial-budaya dapat terjadi. Pemahaman seperti itu dapat digunakan untuk memahami masalah sosial- budaya yang lebih luas, komprehensif, dan lebih bermakna.
Keterampilan ProsesKegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki suatu fenomena sosial- budaya secara sistematis, kritis, analitis, logis, dan solutif. Keterampilan proses menuntut adanya keterlibatan intelektual dan kesadaran sosial yang dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan melakukan penelitian sederhana.
Selain itu, juga dapat mengembangkan sikap- sikap ilmiah dan kemampuan untuk menemukan serta mengembangkan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial dalam kehidupan secara objektif dan rasional. Keterampilan proses dalam mata pelajaran Sosiologi meliputi kegiatan
mengamati,  
menanya,  
mengumpulkan informasi,  
mengorganisasikan,  
menarik kesimpulan,  
mengomunikasikan, serta  
merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan.

D. Capaian Pembelajaran

Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memahami berbagai permasalahan sosial yang terjadi. Peserta didik juga mampu menerapkan prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial sehingga terwujud kehidupan sosial yang harmonis, memahami penyebab konflik dan kekerasan serta upaya untuk menciptakan integrasi sosial di tengah dinamika masyarakat digital yang terus berubah. Peserta didik mampu memahami berbagai perubahan sosial, dan eksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas sebagai akibat dampak globalisasi dan perkembangan teknologi informasi.

Capaian Pembelajaran setiap elemen adalah sebagai berikut.

1. Elemen Pemahaman Konsep CP Sosiologi

ElemenCapaian Pembelajaran
Pemahaman KonsepPeserta didik mampu memahami berbagai permasalahan sosial, konflik, dan kekerasan yang terjadi di masyarakat. Peserta didik mampu secara kritis, analitis, dan kreatif memberikan pemecahan masalah sosial yang solutif terhadap dinamika kehidupan sosial di tengah masyarakat digital saat ini. Penerapan prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial digunakan untuk mewujudkan masyarakat multikultural yang harmonis dan integratif.
Peserta didik juga mampu memahami terjadinya perubahan sosial pada kelompok atau komunitas di tengah arus globalisasi dan mampu memberikan solusi terhadap dampak globalisasi dan perkembangan teknologi digital.
Peserta didik juga mampu merancang strategi, melakukan dan mengevaluasi kegiatan/projek pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal.

2. Elemen Keterampilan Proses Sosiologi Fase F SMA

ElemenCapaian Pembelajaran
Keterampilan ProsesPeserta didik mampu mengamati fenomena sosial di Indonesia dan/atau dunia, serta membuat pertanyaan untuk menggali informasi secara mendalam tentang fenomena sosial yang terjadi.
Selain itu, peserta didik mampu mengumpulkan informasi dari sumber primer dan sekunder, melakukan observasi partisipatif dan mendokumentasikan, menganalisis dan menguji keabsahan data, serta menarik simpulan dari informasi yang diperoleh. Kemudian, peserta didik mengomunikasikannya dalam bentuk grafik, infografis, dan/atau tabel.
Peserta didik mampu merefleksikan hasil informasi, hasil observasi dan hasil dokumentasi yang diperoleh untuk ekspektasi di masa depan, serta merencanakan penelitian sosial lanjutan pada masyarakat yang lebih luas.

Sumber:
BSAKP No. 032 Tahun 2024 Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada PAUD dan Dasmen
Peraturan Mendikbud No. 12 Tahun 2024 Kurikulum Merdeka Pada PAUD dan Pendidikan Dasmen
Dokumen Capaian Pembelajaran CP Sosiologi Fase F SMA pada Kurikulum Merdeka