Cara menerapkan 5 Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka 2022

Kurikulum Merdeka. Penerapan Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka berdasarkan ketentuan yang telah diatur oleh Pemerintah. Berikut ini 5 prinsip pembelajaran dan implementasi prinsip tersebut di kurikulum merdeka.

1. Tahap Perkembangan dan Tingkat Pencapaian

Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang pertama adalah

Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;

Adapun penerapan prinsip pembelajaran kurikulum merdeka sebagai berikut

  • Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian sebelumnya. Misalnya, melalui dialog dengan peserta didik, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/ atau metode lainnya yang sesuai.
  • Pendidik merancang atau memilih alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, atau pada tahap awal. Pendidik dapat menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
  • Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi positif.

2. Pembelajaran Sepanjang Hayat

Prinsip kedua yaitu

Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;

Adapun pendidik dapat menerapkan prinsip tersebut adalah

  • mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan.
  • senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan peserta didik untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
  • menggunakan pertanyaan terbuka yang menstimulasi pemikiran yang mendalam.
  • memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif agar terbangun sikap pembelajar mandiri.
  • memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
  • memberikan tugas atau pekerjaan rumah ditujukan untuk mendorong pembelajaran yang mandiri dan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan mempertimbangkan beban belajar peserta didik.
  • merancang pembelajaran untuk mendorong peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan aktivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat.

3. Holistik

Prinsip ketiga yaitu

Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.

Guru menerapkan prinsip tersebut seperti berikut:

  • menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan untuk membantu peserta didik mengembangkan kompetensi, misalnya belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan pembelajaran terdiferensiasi.
  • merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi peserta didik.
  • merujuk pada profil pelajar Pancasila dalam memberikan umpan balik (apresiasi maupun koreksi)

4. Relevan

Prinsip keempat yaitu

pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra;

Guru dapat menerapkan prinsip pembelajaran yang relevan sebagai berikut:

  • menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat peserta didik.
  • merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif antara pendidik dengan peserta didik, sesama peserta didik, serta antara peserta didik dan materi belajar.
  • memberdayakan masyarakat sekitar, komunitas, organisasi, ahli dari berbagai profesi sebagai narasumber untuk memperkaya dan mendorong pembelajaran yang relevan.
  • melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik.
  • PAUD, pendidik menggunakan pendekatan multibahasa berbasis bahasa ibu juga dapat terpakai, utamanya bagi peserta didik yang tumbuh di komunitas yang menggunakan bahasa lokal.
  • SMK, terdapat pembelajaran melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang terlaksana di dunia kerja atau tempat praktik di lingkungan sekolah yang telah dirancang sesuai dengan standar dunia kerja, menerapkan sistem dan budaya kerja sebagaimana di dunia kerja, dan disupervisi oleh pendidik/instruktur yang ditugaskan atau memiliki pengalaman di dunia kerja yang relevan.
  • SMK, pendidik dapat menyelenggarakan pembelajaran melalui praktik-praktik kerja bernuansa industri di lingkungan sekolah melalui model pembelajaran industri (teaching factory).

5. Masa Depan Berkelanjutan

Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang kelima adalah

Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Guru dapat menerapkan prinsip tersebut seperti berikut:

  • berupaya untuk mengintegrasikan kehidupan keberlanjutan (sustainable living) pada berbagai kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi, misalnya menggunakan sumber daya secara bijak (hemat air, listrik, dll.), mengurangi sampah, dsb.
  • memotivasi peserta didik untuk menyadari bahwa masa depan adalah milik mereka dan mereka perlu mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan mereka.
  • melibatkan peserta didik dalam mencari solusi-solusi permasalahan di keseharian yang sesuai dengan tahapan belajarnya.
  • memanfaatkan projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk membangun karakter dan kompetensi peserta didik sebagai warga dunia masa depan.