A.1. Dokumentasi Kegiatan Projek Profil dalam Mengoleksi dan mengolah Hasil projek pada Kurikulum Merdeka

Loading

Dokumentasi kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka merupakan tema pertama dalam Mengoleksi dan Mengolah Hasil Asesmen projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Ada 2 dokumentasi kegiatan projek profil yang dikumpulkan yaitu

1. Jurnal (pendidik)

Jurnal adalah praktik mendokumentasikan kumpulan pemikiran, pemahaman, dan penjelasan tentang ide atau konsep secara tertulis dan biasanya dituangkan dalam sebuah buku.

a. Dasar Menggunakan Jurnal

Mengapa pendidik menggunakan jurnal dalam projek profil?

Jurnal dapat merekam proses pembelajaran projek profil peserta didik secara berkelanjutan dalam suatu wadah.

Jurnal dapat mendorong Pendidik melakukan refleksi kritis terhadap proses pelaksanaan projek profil sehingga Pendidik dapat memahami hal-hal yang perlu ia kembangkan di kegiatan projek profil untuk mengoptimalkan pengalaman belajar peserta didik.

b. Prinsip Penyusunan Jurnal

Prinsip-prinsip penyusunan jurnal

  • Menunjukkan perkembangan. Jurnal berisi catatan yang menunjukkan perkembangan individu peserta didik
  • Menjadi alat refleksi secara berkala. Jurnal dapat diperiksa dan dimodifikasi secara berkala.
  • Observasi berkelanjutan. Pendidik melakukan observasi perkembangan kompetensi peserta didik secara berkelanjutan.

c. Pertanyaan Panduan bagi Pendidik

Pertanyaan panduan bagi pendidik

PerencanaanIsi
• Apa saja komponen penting yang perlu ada di dalam jurnal?
• Apa saja komponen yang akan diobservasi dan dicatat dalam jurnal?
• Bagaimana merancang lembar observasi?
• Bagaimana pencatatan jurnal agar mudah dipahami?
• Apa yang perlu didokumentasikan dalam jurnal pendidik?
• Seberapa sering perlu mengisi dan mengulas jurnal?
• Bagaimana agar proses pendokumentasian bisa dilakukan secara efektif?


Baca Juga: G.3.a. Peran Asesmen dalam Projek Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum

2. Portofolio (peserta didik)

Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-kritis) dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir periode, portofolio menjadi referensi diskusi oleh pendidik bersama dengan peserta didik dan selanjutnya diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan dilaporkan kepada orang tua sebagai bukti otentik perkembangan peserta didik.

a. Dasar Menggunakan Portofolio

Mengapa menggunakan portofolio dalam projek profil?

  • Portofolio memberikan rasa kepemilikan pada proses belajar yang mendorong peserta didik untuk menjadi pembelajar aktif.
  • Portofolio mendorong peserta didik untuk mengenali kekuatan dan kemajuannya, melakukan refleksi kritis terhadap pembelajarannya sehingga memahami hal-hal yang perlu ia kembangkan pada dirinya menjadi pembelajar mandiri.

b. Prinsip Penyusunan Portofolio

Prinsip-prinsip penyusunan portofolio

  • Dilakukan oleh peserta didik, bukan terhadap peserta didik. peserta didik berperan aktif dalam memilih hasil kerja yang akan dimasukkan ke dalam portofolio, dengan panduan yang mendorong peserta didik merefleksikan pembelajarannya.
  • Merupakan hasil kerja yang menunjukkan kemampuan anak secara jelas. Hasil karya adalah merupakan hasil kerja peserta didik yang menunjukkan tujuan kegiatan (kompetensi yang dituju) dan standar yang diharapkan.
  • Menjadi alat refleksi secara berkala. Portofolio diperiksa, diganti dan menjadi bahan diskusi yang dilakukan secara berkala.
  • Menunjukkan perkembangan. Portofolio berisi hasil karya yang menunjukkan perkembangan peserta didik.
  • Dikerjakan dengan bimbingan. Keterampilan untuk membuat sebuah portofolio tidak terjadi dengan sendirinya, pendidik perlu membimbing peserta didik dalam melakukan pemilihan hasil karya dan melakukan refleksi.

c. Pertanyaan Panduan bagi Pendidik

PerencanaanIsi
• Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Bagaimana pengaturan portofolio agar mudah dipahami?
• Hasil karya seperti apa yang perlu didokumentasikan dalam portofolio?
• Seberapa sering perlu mengulas dan mengganti isi portofolio?
• Bagaimana agar peserta didik aktif melibatkan diri dalam proses penyusunan portofolio?

d. Pertanyaan Panduan bagi Peserta didik

Pertanyaan panduan untuk peserta didik

  • Pembuka. Informasi penting dan hal unik apa saja yang ingin kamu masukkan untuk memperkenalkan dirimu?
  • Hasil karya mana yang paling kamu banggakan? Apa yang membuatmu bangga terhadap hasil karya itu?
  • Hasil karya mana yang paling kamu sukai? Apa yang membuatmu menyukai hasil karya tersebut?
  • Kemajuan apa yang paling kamu rasakan? Apa yang berubah dari tidak bisa menjadi bisa? Hasil karya mana yang paling menunjukkan kemajuan tersebut?

Dokumentasi Kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum terdiri dari 2 dokumen Asesmen yaitu Jurnal dan Portofolio.

3. Rubrik sebagai Contoh Alat Asesmen Projek Profil

Rubrik merupakan salah satu alat asesmen yang sering dipakai untuk pembelajaran kolaboratif seperti projek profil. Rubrik dapat dipakai oleh pendidik dan peserta didik untuk mengevaluasi kualitas kinerja peserta didik secara konsisten, membangun, dan objektif.

a. Dasar Menggunakan Rubrik

Mengapa menggunakan rubrik dalam projek profil?

  • Bagi pendidik. Rubrik yang efektif dapat mengurangi waktu yang dihabiskan pendidik untuk menilai karena sudah ada deskripsi jelas yang menjadi acuan pendidik. Deskripsi ini memastikan konsistensi dan objektivitas dalam menilai sehingga dapat mengurangi ketidakpastian dan keluhan tentang nilai
  • Bagi peserta didik. Rubrik yang efektif dapat memberikan peserta didik pemahaman yang jelas mengenai ekspektasi suatu tugas dan keterkaitan tugas dengan tujuan projek profil. Oleh karena itu, peserta didik dapat berlatih mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri menggunakan rubrik yang ada. Rubrik juga bisa dipakai sebagai acuan pemberian umpan balik.

b. Hal penting dalam penyusunan Rubrik

Yang perlu diperhatikan dalam membuat rubrik yang efektif untuk projek profil

  • Jumlah kriteria dan tingkatan kualitas performa. 3-5 tingkatan kualitas performa dan lebih dari 2 kriteria performa
  • Deskripsi yang jelas dan dapat dibedakan antar tingkatan. Memiliki kriteria dan deskripsi rinci akan kualitas performa sesuai dengan tingkatannya, hal yang membuat peserta didik memenuhi kriteria, misalnya “mulai berkembang”, “sedang berkembang”, “berkembang sesuai harapan”, “sangat berkembang” (contoh terlampir)
  • Deskripsi yang mudah untuk diobservasi. Rubrik dibuat untuk mempermudah penilaian dan menjaga penilaian tetap objektif. Oleh karena itu, penjelasan kriteria tidaklah lagi bersifat analitis tetapi deskriptif yang bisa dengan mudah dinilai dari observasi.
  • Dokumen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dalam mengembangkan rubrik untuk projek profil, pendidik dapat mengacu kepada naskah akademik Profil Pelajar Pancasila untuk melihat sub-elemen Profil yang bisa dikembangkan melalui projek profil. Rincian alur perkembangan sub dimensi dari Fase A hingga Fase E dapat dipakai sebagai acuan apakah anak sudah mengembangkan keterampilan di sub-elemen tertentu sesuai fasenya.
  • Tipe aktivitas. Selain memperhatikan elemen dan sub-elemen projek profil, pembuatan rubrik juga harus memperhatikan tipe aktivitas dan keterampilan yang bisa dikembangkan dari aktivitas tersebut. Misalnya, rubrik untuk poster akan berbeda dengan rubrik menulis esai argumentatif karena mengasah keterampilan yang berbeda.
  • Libatkan peserta didik dalam merancang rubrik. Ketika mereka berkontribusi membuat kriteria penilaian dengan cara yang bermakna, pembelajaran menjadi semakin efektif karena peserta didik cenderung melihat penilaian sebagai peluang untuk umpan balik dan berkembang karena mereka memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan kegiatan projek profil mereka.

Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka, 2022

https://buku.yunandracenter.com/produk/panduan-projek-profil-pelajar-pancasila-tahun-2022-kurikulum-merdeka/

Materi Pelaporan Hasil P5 Lainnya